SEKILAS INFO
: - Wednesday, 01-05-2024
  • 10 bulan yang lalu / Selamat datang di Website SMAN 1 Cibitung

Guru Sebagai Seorang Pendidik

 

Oleh 

Rahayu Dindardiya, S.Pd

SMAN 1 Cibitung 

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Patrap Triloka adalah sebuah semboyan “ Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani “. di depan memberi teladan, ditengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan. Guru sebagai makhluk sosial dan moral tentunya memiliki nilai dan peran dalam menuntun segala kodrat murid untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan belajar anak, baik untuk dirinya sendiri, lingkungan sekolah, dan masyarakat, telah tertanam nilai-nilai kebajikan, seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Semua itu merupakan hal yang sangat bertentangan ketika seorang guru mengambil sebuah keputusan.Guru sebagai pemimpin pembelajaran, tentunya mengalami dilema etika dan bujukan moral pada sebuah keputusan yang harus diambil saat menangani kasus murid atau teman sejawat di komunitas kelas dan sekolah. Dengan mempertimbangkan hal baik dan buruk kadang seorang guru melakukan keputusan benar lawan benar dan benar lawan salah. Berdasarkan hal tersebut, sebagai seorang guru yang merupakan  pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya kita  menerapkan konsep-konsep pengambilan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid. Diantaranya dengan menerapkan 4 paradigma , 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan, agar keputusan yang guru buat bisa menjadi alternatif terbaik.

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sebagai seorang pendidik tentunya adalah nilai kebajikan universal diantaranya nilai kebaikan, kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, gotong-royong dan lainnya. Nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai yang paling kita hargai dalam hidup dan sangat berpengaruh pada pembentukkan karakter, perilaku dan membimbing kita dalam mengambil sebuah keputusan. Sebagai seorang pendidik dalam membuat keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah, tentunya ada beberapa prinsip yang harus dipegang seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat diperlukan paradigma berfikir dan langkah-langkah yang benar sehingga keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang paling minim bagi semua pihak, terutama bagi kepentingan /keberpihakan pada murid.

Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari sosial emosionalnya dalam mengambil suatu keputusan karena kondisi sosial emosional guru yang stabil dan baik akan memberi pengaruh pada hasil keputusan yang diambilnya. Maka untuk menstabilkan sosial emosional guru dalam mengambil suatu keputusan, seorang guru perlu  memiliki kompetensi kesadaran diri (self awareness), Pengelolaan diri ( self management), kesadaran sosial (social awareness), dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills). Dengan kompetensi  – kompetensi tersebut maka diharapkan guru akan mampu mengambil suatu keputusan dengan tepat khususnya pada keputusan yang berhubungan dengan masalah dilema etika.

Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi apakah permasalahan tersebut merupakan dilema etika atau bujukan moral. Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki  dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi. Sehingga dengan nilai- nilai dari seorang pendidik tersebut, yang merupakan landasan pemikiran  yang dimiliki akan cenderung pada prinsip ” melakukan demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip- prinsip/ nilai- nilai dalam diri kita dan melakukan apa yang kita harapkan orang lain akan lakukan kepada diri kita. Maka seorang pendidik akan dapat mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan terkait permasalahan yang terjadi.

Untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali terlebih dahulu kasus yang terjadi apakah kasus atau permasalahan tersebut termasuk dilema etika atau bujukan moral. Selanjutnya ketika kasus tersebut merupakan dilema etika, sebelum mengambil sebuah keputusan kita harus mempertimbangkan pengambilan keputusan berdasarkan pada 4 paradigma (individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan. Kebenaran lawan kesetiaan dan jangka panjang lawan jangka pendek). 3 prinsip berfikir (berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli), dan 9 langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Sehingga sebagai pemimpin mampu menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman untuk muridnya.

Sebagai seorang pendidik guru harus mampu mengenali karakter dan potensi dan gaya belajar muridnya, karena dengan mengenali hal tersebut kita dapat menyusun dan menentukan bagaimana proses pembelajaran akan kita jalankan di dalam kelas. Penentuan penggunaan metode, sumber belajar dan langkah dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Jika metode, sumber belajar dan langkah dalam pembelajaran yang kita lakukan sesuai dengan karakter, potensi dan gaya belajar yang dimiliki murid maka tujuan dari proses pembelajaran akan tercapai, itu menunjukan bahwa keputusan yang telah kita buat efektif. Begitupun sebaliknya jika metode, sumber belajar dan langkah dalam pembelajaran yang kita lakukan tidak sesuai dengan karakter, potensi dan gaya belajar yang dimiliki murid maka tujuan dari proses pembelajaran tidak akan tercapai.

Dalam  mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus benar- benar memperhatikan dan mempertimbangkan kebutuhan belajar muridnya, karena hal ini berhubungan dengan potensi yang  dapat digali dalam diri murid. kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya dan menuntun murid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Sehingga dengan memperhatikan hal tersebut, guru dapat mengambil keputusan pembelajaran seperti apa yang akan dilakukan di dalam kelas nantinya, dan hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti.

TINGGALKAN KOMENTAR

Data Sekolah

SMA Negeri 1 Cibitung

NPSN : 20237985

Jl. Mutiara Raya 3,perum.Vila Mutiara
KEC. Cibitung
KAB. Bekasi
PROV. Jawa Barat
KODE POS 17520
TELEPON (021) 88320490
FAX 0723-1234567
EMAIL email@sman1cibitung.sch.id

Didukung Oleh

Logo Prov Jawa Barat

Cabang Dinas Pendidikan Wil. III
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat