SEKILAS INFO
: - Sunday, 19-01-2025
  • 1 tahun yang lalu / Selamat datang di Website SMAN 1 Cibitung

Teknik Coaching dalam Supervisi: Meningkatkan Kinerja dan Pengembangan Profesional Guru

Oleh 

Endah Budiningsih, S.Pd

SMAN 1 Cibitung

Supervisi merupakan elemen penting dalam pengembangan kinerja dan kualitas di berbagai bidang, termasuk pendidikan, bisnis, dan organisasi lainnya. Tradisionalnya, supervisi lebih berfokus pada penilaian dan evaluasi langsung terhadap kinerja individu. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pendekatan coaching dalam supervisi telah muncul sebagai metode yang lebih efektif untuk memaksimalkan potensi individu dan mengembangkan keterampilan profesional secara berkelanjutan.

Apa Itu Coaching dalam Supervisi? 

Coaching dalam konteks supervisi adalah proses di mana seorang supervisor (atau coach) bekerja sama dengan individu yang disupervisi untuk mengidentifikasi tujuan, mengembangkan keterampilan, dan menemukan solusi terhadap tantangan yang dihadapi. Berbeda dengan supervisi tradisional yang cenderung bersifat hierarkis dan berfokus pada penilaian, coaching menekankan pada pemberdayaan individu untuk mencapai potensi penuh mereka melalui dukungan yang kolaboratif dan reflektif.

Teknik-Teknik Coaching dalam Supervisi 

Berikut ini beberapa teknik coaching yang dapat diterapkan dalam supervisi untuk meningkatkan efektivitas dan pencapaian hasil yang optimal:

  1. Pendekatan GROW (Goal, Reality, Options, Will)

Goal (Tujuan):   Langkah pertama dalam coaching adalah membantu individu menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Supervisor berperan sebagai fasilitator dalam proses ini, memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan realistis dan dapat dicapai.

Reality (Kenyataan):   Setelah menetapkan tujuan, penting untuk memahami situasi saat ini. Supervisor membantu individu mengevaluasi kondisi yang ada, mengidentifikasi hambatan, dan melihat kekuatan yang dapat dimanfaatkan.

Options (Pilihan):   Supervisor dan individu bekerja sama untuk menjelajahi berbagai pilihan dan strategi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Ini adalah fase kreatif di mana solusi baru dan inovatif dapat ditemukan.

Will (Keinginan/Komitmen):   Tahap terakhir adalah mengubah rencana menjadi tindakan. Supervisor membantu individu mengidentifikasi langkah-langkah konkret yang harus diambil dan menetapkan komitmen untuk melaksanakannya.

  1. Active Listening (Mendengarkan Aktif)

Mendengarkan aktif adalah teknik penting dalam coaching. Supervisor harus memberikan perhatian penuh kepada individu yang disupervisi, menangkap tidak hanya apa yang dikatakan tetapi juga emosi dan makna yang mendasarinya. Dengan mendengarkan secara aktif, supervisor dapat memberikan umpan balik yang lebih relevan dan mendalam.

  1. Powerful Questioning (Pertanyaan yang Mendalam)

Teknik ini melibatkan penggunaan pertanyaan yang dirancang untuk mendorong refleksi mendalam dan pemikiran kritis. Pertanyaan yang mendalam tidak hanya meminta jawaban sederhana, tetapi juga menantang individu untuk berpikir lebih dalam tentang situasi mereka, tujuan mereka, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan.

  1. Feedback yang Konstruktif

Dalam coaching, umpan balik harus diberikan dengan cara yang mendukung dan membangun. Supervisor fokus pada memberikan umpan balik yang spesifik, objektif, dan diarahkan pada pengembangan individu, daripada hanya menunjukkan kesalahan. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang aman untuk belajar dan berkembang.

  1. Reflection (Refleksi)

Refleksi adalah bagian penting dari coaching, di mana individu didorong untuk merefleksikan pengalaman mereka, baik yang sukses maupun yang kurang berhasil. Supervisor berperan dalam memfasilitasi refleksi ini, membantu individu untuk belajar dari pengalaman mereka dan merencanakan tindakan ke depan.

  1. Setting SMART Goals (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound)

Supervisor membantu individu menetapkan tujuan yang SMART untuk memastikan bahwa tujuan tersebut jelas, dapat diukur, realistis, relevan, dan terikat waktu. Ini memberikan arah yang jelas dan memastikan bahwa kemajuan dapat dilacak secara efektif.

Manfaat Teknik Coaching dalam Supervisi 

Menggunakan teknik coaching dalam supervisi memberikan berbagai manfaat, baik bagi individu yang disupervisi maupun organisasi secara keseluruhan:

  1. Pemberdayaan Individu:

Coaching memberdayakan individu untuk mengambil kepemilikan atas pengembangan mereka sendiri, meningkatkan motivasi dan keterlibatan.

  1. Pengembangan Keterampilan:

Coaching membantu individu mengembangkan keterampilan kritis yang diperlukan untuk sukses, seperti pemecahan masalah, kepemimpinan, dan komunikasi.

  1. Peningkatan Kinerja:

Dengan dukungan yang tepat, individu dapat mencapai tujuan yang lebih tinggi dan meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.

  1. Peningkatan Kepuasan Kerja:

Pendekatan coaching cenderung meningkatkan kepuasan kerja karena individu merasa didukung dan dihargai dalam upaya pengembangan mereka.

  1. Pengembangan Organisasi:

Dengan individu yang berkembang, organisasi secara keseluruhan juga mengalami pertumbuhan dan peningkatan efisiensi operasional.

Teknik coaching dalam supervisi menawarkan pendekatan yang lebih modern dan efektif dibandingkan dengan metode supervisi tradisional. Dengan fokus pada pemberdayaan, refleksi, dan pengembangan solusi, coaching tidak hanya meningkatkan kinerja individu tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Dengan menerapkan teknik-teknik ini, supervisor dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif, inovatif, dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan.

Supervisi akademik dengan pendekatan coaching vs pendekatan supervisi tradisional.

  1. Fokus pada Pengembangan Diri vs. Evaluasi

Pendekatan Coaching berfokus pada pengembangan diri dan potensi guru. Coaching membantu guru dalam menemukan solusi sendiri untuk tantangan yang mereka hadapi, dengan dukungan dari seorang coach yang berperan sebagai fasilitator proses belajar. Sedangkan pendekatan Tradisional biasanya lebih berorientasi pada evaluasi dan penilaian kinerja guru. Supervisor sering memberikan umpan balik langsung tentang apa yang benar dan salah dalam pengajaran, dan guru diharapkan mengikuti saran yang diberikan.

  1. Hubungan yang Kolaboratif vs. Hierarkis

Pada pendekatan Coaching hubungan antara coach dan guru bersifat kolaboratif dan sejajar. Coach bekerja bersama guru untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh guru sendiri, menciptakan suasana saling percaya dan kemitraan. Sedangkan pada pendekatan Tradisional:   Hubungan antara supervisor dan guru sering kali bersifat hierarkis, di mana supervisor memiliki otoritas lebih dan memberikan arahan kepada guru. Guru mungkin merasa diawasi daripada didukung.

  1. Pendekatan Solusi vs. Pendekatan Masalah

Pendekatan Coaching: Lebih berorientasi pada solusi, di mana coach membantu guru untuk fokus pada pencarian solusi dan pengembangan kekuatan pribadi mereka. Coaching mendorong refleksi diri dan penciptaan strategi yang memberdayakan. Sedangkan pendekatan tradisional: Sering kali lebih berfokus pada identifikasi masalah dan kelemahan dalam praktik mengajar. Tujuan utama adalah memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang diidentifikasi oleh supervisor.

  1. Proses yang Berkelanjutan vs. Sesi Terjadwal

Pendekatan Coaching dianggap sebagai proses yang berkelanjutan, dengan pertemuan dan refleksi yang berlangsung secara periodik. Proses ini memungkinkan perubahan jangka panjang dalam praktik mengajar dan pengembangan profesional. Pada pendekatan Tradisional biasanya terjadi dalam sesi-sesi terjadwal tertentu, seperti observasi kelas di mana supervisor hadir untuk menilai dan memberikan umpan balik setelahnya. Kegiatan ini cenderung episodik dan tidak selalu berlanjut secara intensif

  1. Pemberdayaan dan Kepemilikan vs. Arahan dan Kepatuhan

Pendekatan Coaching menekankan pada pemberdayaan guru, di mana guru merasa memiliki proses pengembangan mereka sendiri. Ini meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan terhadap perubahan yang mereka buat. Sedangkan pendekatan Tradisional: Lebih berorientasi pada arahan, di mana guru diharapkan mematuhi pedoman yang diberikan oleh supervisor. Fokusnya adalah pada kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

 

Pada dasarnya, pendekatan coaching adalah metode yang efektif untuk membantu individu mencapai tujuan mereka. Namun, penerapannya dalam konteks pendidikan, khususnya oleh guru, seringkali menghadapi beberapa tantangan sebagai berikut :

  1. Guru sering kali memiliki jadwal yang padat dengan beban mengajar, administrasi, dan tanggung jawab lainnya, yang membuat sulit untuk menyediakan waktu yang cukup untuk sesi coaching secara individual.
  2. Tidak semua guru memiliki keterampilan coaching yang mumpuni. Proses coaching membutuhkan keterampilan mendengarkan aktif, memberikan umpan balik konstruktif, dan menuntun siswa untuk menemukan solusi mereka sendiri
  3. Beberapa siswa mungkin merasa tidak nyaman dengan pendekatan coaching, terutama jika mereka terbiasa dengan metode pengajaran yang lebih tradisional dan langsung.
  4. Menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dan realistis bisa jadi sulit, terutama jika siswa tidak terbiasa berpikir jangka panjang atau reflektif tentang proses pembelajaran mereka.
  5. Membutuhkan kreativitas dalam menemukan berbagai alternatif solusi, yang tidak selalu mudah dilakukan baik oleh guru maupun siswa.
  6. Menuntut komitmen dan tindak lanjut dari siswa untuk menerapkan rencana yang telah disusun. Namun, siswa mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga motivasi atau menghadapi hambatan eksternal.

Dampak penerapan coaching teknik coaching bagu Guru akan memberi efek positif dan negatif, yang diantaranya adalah :

  1. Dampak negatif :

Guru mungkin merasa stres atau terbebani jika mereka merasa tidak mampu menerapkan pendekatan coaching dengan efektif, terutama jika mereka melihat bahwa hasilnya tidak sebanding dengan usaha yang mereka lakukan.

  1. Dampak positif :

Di sisi positif, guru yang berhasil mengatasi tantangan ini bisa merasakan peningkatan keterampilan komunikasi, kemampuan mendengarkan, dan pengelolaan kelas yang lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja dan rasa percaya diri.

 

Dengan penerapan teknik coaching dalam supervisi dengan tepat dan terarah akan cenderung berdampak bagi guru yang memungkinkan terciptanya lingkungan yang mendukung pengembangan profesional yang berkelanjutan. Dengan fokus pada tujuan yang ditetapkan bersama, refleksi mendalam, dan pemberdayaan individu, teknik ini dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam praktik pengajaran, baik bagi guru maupun siswa.

5 komentar

Titik Sri Rahayu, Thursday, 22 Aug 2024

Terima kasih Ilmunya Ibu. Pemahaman yang lebih saya dapatkan dari materi yang ibu sampaikan sangat membantu saya dalam pembelajaran dan tentunya perbaikan yang bisa saya lakukan untuk lebih baik. Mohon bimbingannya Ibu.

Reply

Indriyani, Friday, 23 Aug 2024

MasyaAllah Bu guru kita ini luar biasa walaupun ditengah kesibukan sebagai pendidik,tapi masih bisa meluangkan waktu untuk berkarya, terimakasih telah menginspirasi saya semoga dapat menular ilmunya 🌾💐👍🙏🏼

Reply

Wahyu Nurmaningsih, Friday, 23 Aug 2024

Terimakasih ilmunya jadi mengingat kembali SMART Goal

Reply

Silvia, Friday, 23 Aug 2024

Keren

Reply

Setiyorini, S. Pd, Saturday, 24 Aug 2024

Terima kasih atas ilmunya yang sangat luar biasa sekali. Semoga saya lebih semangat lagi untuk terus termotivasi & terus belajar..

Reply

TINGGALKAN KOMENTAR

Data Sekolah

SMA Negeri 1 Cibitung

NPSN : 20237985

Jl. Mutiara Raya 3,perum.Vila Mutiara
KEC. Cibitung
KAB. Bekasi
PROV. Jawa Barat
KODE POS 17520
TELEPON (021) 88320490
FAX 0723-1234567
EMAIL [email protected]

Didukung Oleh

Logo Prov Jawa Barat

Cabang Dinas Pendidikan Wil. III
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat